Cari di Blog ini

Kamis, 07 Januari 2016

Mengenai Desain Interior

1. Pengertian Desain Interior

Bila ingin berbicara tentang desain biasanya dimulai dengan usaha memformulasikan pengertian tentang desain, membuat definisi desain dan mencari arti desain. Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai berikut: Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space.

Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.

Dari pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa desain interior merupakan seni dan ilmu untuk memahami kebiasaan orang di dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek.

2. Kedudukan Desain

Interior Bidang ilmu desain interior terletak di antara teknik dan seni, karena tanpa adanya teknik, maka desain tidaklah aman, sebaliknya tanpa mempertimbangkan aspek estetika dan seni, maka desain tidak akan menarik. Suatu desain yang tidak mempertimbangkan aspek teknik, berarti mengabaikan aspek konstruksi, akibatnya desain yang dihasilkan tidak akan aman dipergunakan dan pasti akan mengakibatkan kecelakaan bagi penggunanya. Sebaliknya apabila suatu desain hanya melulu mempertimbangkan aspek teknik saja tanpa mempertimbangkan aspek estetika, maka desain tersebut tidak akan laku dijual karena tidak ada yang tertarik untuk membeli dan menggunakannya. Oleh karena itu kedudukan desain interior terletak “in between” atau terletak di antara teknik dan seni dimana pertimbangan yang proporsional antara keduanya akan menghasilkan suatu desain yang selain indah juga nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya. Pendapat di atas tampaknya sejalan dengan pendapat Victor Papanek yang memasukkan estetika ke dalam jaring-jaring fungsi karena bagaimanapun manusia lebih suka kalau alat-alat sehari-harinya tampak indah daripada tidak. (Soedarso Sp, 2006).

Pendapat Victor Papanek tersebut menganulir pendapat Louis Sullivan yang mengumandangkan slogannya yang terkenal, “Form Follows Function” dalam tahun 1880, yang secara harfiah berarti ‘Bentuk mengikuti Fungsi’ yang berujung dengan dipasungnya hal-hal yang dianggap tidak berfungsi sehingga pada suatu saat keluarlah kata-kata yang menggemaskan, yaitu pembuatan ornamen adalah dosa (ornament is a crime: Adolf Loos) karena dianggap tidak menyandang fungsi apa-apa.

3. Desainer Interior

Desainer interior adalah seseorang yang melakukan pekerjaan perancangan interior. Desain interior tidak sama dengan dekorasi. Jika arsitektur digambarkan sebagai seni dan ilmu mendesain struktur untuk interaksi manusia. Webster Dictionary mendefinisikan desain interior sebagai: “the art and science of understanding people's behavior to create functional spaces within a structure. Jadi maka desain interior dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam memahami kebiasaan manusia untuk menciptakan ruang fungsional dalam struktur yang dirancang oleh arsitek, jadi fokus perhatiannya menyangkut berbagai aspek terkait dengan kegunaan ruang. Klien sebagai pemakai ruang merupakan titik tolak perancangan, sehingga segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas klien dalam ruang yang akan di desain harus betul-betul teridentifikasi dengan baik agar kepuasan klien dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan, kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya.

 Dengan data yang lengkap maka perumusan desain menjadi lebih terarah. The American Society of Interior Designers (ASID) mendefinisikan mengenai interior designer sebagai seseorang yang memiliki kriteria sebagai berikut: "Interior designer is professionally trained to create a functional and quality interior environment. Qualified through education, experience and examination, a professional designer can identify, research and creatively resolve issues and lead to a healthy, safe and comfortable physical environment." ( http://interiordesigncareer.com) Pendapat diatas menjelaskan bahwa desainer interior adalah seorang yang terlatih secara profesional untuk menciptakan lingkungan interior yang fungsional dan berkualitas. Karena telah terkualifikasi melalui pendidikan, pengalaman dan ujian, seorang desainer interior dapat mengidentifikasi, meneliti dan secara kreatif memecahkan permacalahan dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan nyaman.

Desainer interior bertanggung jawab dalam berbagai hal meliputi: pengorganisasian ruang untuk menyelaraskan dengan fungsinya, meyakinkan bahwa desain yang dibuat match atau sesuai dengan penggunaan kode keamanan bangunan, mengatur konstruksi dan penerapan desain, bahkan juga mendesain transmisi akustik dan tata suara. Seorang desainer interior juga dituntut tanggungjawabnya dalam memilih dan menentukan peralatan, perabot, produk, bahan dan warna yang digunakan dalam perancangan interiornya. Di beberapa negara maju, menjadi seorang desainer interior juga harus memiliki ijin yang dapat diperoleh apabila telah lolos ujian kualifikasi . Ijin inilah yang menyatakan bahwa desainer yang bersangkutan merupakan orang yang memiliki kualifikasi secara profesional yang memiliki latar belakang pengalaman dan pendidikan untuk membuat keputusan yang kompleks tentang perancangan ruang. (http://www/who/definition.html)

4. Tanggung Jawab

Desainer Interior Desainer interior melakukan beberapa aktivitas dibawah ini dalam rangka tugas dan tanggung jawabnya, dalam http://www/careeroverview.com disebutkan sebagai berikut:
  ■Meneliti dan menganalisis persyaratan dan tujuan klien, mengembangkan dokumen desain dan menggambarkan diagram dan outline untuk keperluan tersebut.

■Memformulasikan perancangan awal, membuat konsep perancangan secara dua dimensi dan tiga dimensi dan membuat skets agar mampu menyatukan dengan kebutuhan klien dengan berdasarkan pada pengetahuan megenai prinsip-prinsip desain dan teori tentang kebiasaan manusia.

  ■Memastikan bahwa perencanaan ruang dan konsep desainnya mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional, keindahan serta memastikan bahwa seluruh elemen yang dirancang sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk didalamnya pengkodean, aksesibilitas, lingkungan dan petunjuk keberlangsungan.

■Memilih warna, bahan dan finishing agar sesuai dengan dengan konsep desain dan yang sesuai secara sosio-psikologis, fungsional, kemudahan perawatan, penampilan, lingkungan dan persyaratan keamanan.

■ Memilih dan memilah furnitur berikut fixtur dan perlengkapannya, mengawasi proses pengerjaannya agar sesuai dengan konsep desain termasuk pembuatan gambar kerja perabot dan deskripsi detail produknya.

Desainer interior tidak bekerja atas dasar keinginan dan selera pribadi, akan tetapi segala sesuatu yang didesain bertitik tolak pada keinginan dan harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer interior. Untuk dapat memahami keinginan dan harapan klien atas desain yang dipercayakan penggarapannya pada desainer, maka perlu dilakukan komunikasi yang intensif serta identifikasi fisik bangunan yang cermat. Bagaimanapun, keinginan klien merupakan titik tolak perancangan, jadi segala yang menjadi keinginan dan harapannya atas ruang hasil desain harus betul-betul menjadi pertimbangan. Memaksakan keinginan desainer adalah suatu kesalahan besar karena selera desainer belum tentu disukai oleh klien baik dari segi penggunaan warna, penerapan gaya, penerapan bentuk dan sebagainya. Lebih lanjut hal yang perlu diobservasi dan dikomunikasikan untuk mendapatkan data yang akurat meliputi komunikasi verbal dengan klien berupa pendataan penghuni dan pendataan fisik yang dilanjutkan dengan pembuatan desain.

5. Spesialisasi Desain Interior

Spesialisasi bidang desain interior adalah perancangan ruang dalam, yang tidak hanya terbatas pada perancangan rumah tinggal, karena itu hanya sebagian kecil dari bidang garap desain interior. Sesuai dengan definisi desain interior, maka deorang desainer interior harus dapat meningkatkan kualitas, fungsi, dan keselamatan dalam setiap ruang dalam, di dalam bangunan apapun.

 Karena begitu banyaknya kemungkinan yang terbuka, maka banyak desainer interior yang mengkhususkan diri pada perancangan ruang tertentu sebagai spesialisasinya, misalnya ada yang hanya terfokus pada perancangan furnitur saja, atau berkonsentrasi pada perancangan interior rumah tinggal, dimana desainer interior dapat memilih fokus pada setiap kamar dalam rumah tinggal, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi, ataupun pada perancangan interior kantor, ruang pameran, perancangan layout toko dan visual merchandishing, perancangan hotel, retoran, bar, perancangan setting artistik dalam industri hiburan bahkan perancangan interior kapal maupun kereta api.

Kini desain interior telah berkembang dengan pesat dan bidangnya meliputi segala sesuatu dari perancangan kloset hingga perancangan ruang kerja yang efisien. Seorang desainer interior juga dapat memanfaatkan ilmu yang dimiliki sebagai pengajar. Pendidikan seni dan desain berkembang dengan pesat di seluruh negara, yang membutuhkan instruktur yang memiliki kualifikasi tinggi.

Akan tetapi, seorang praktisi desain interior yang memiliki kualifikasi tinggi belum tentu memiliki kualifikasi dalam mengajar, sehingga perlu hati-hati dalam memilih profesi ini karena diperlukan juga pengetahuan mengenai cara mengajar yang baik.